Jambarpost.com,Bungo Jp- Keterlambatan Pencairan anggaran dana (BOS) hampir terjadi disetiap tahun menjadi masalah klasik yang tidak kunjung ditemukan solusinya oleh Dinas terkait.
Imbasnya,Keterlambatnya penyaluran dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) ternyata tidaknya hanya membuat kepala sekolah terjepit dalam menjalankan kegiatan operasional sekolah, tetapi juga menyebabkan penundaan pembayaran honor guru kontrak dan petugas pustaka.
Ada beberapa sekolah yang ada di kabupaten Bungo mengalami tertunda pencairan kepala sekolah (Kepsek) sepertinya menghadapi persoalan yang sama ketika dana BOS terlambat cair. Mereka harus menggunakan dana pribadi untuk menalangi kegiatan operasional sekolah. Selain itu juga ada yang menjual emas hingga berutang kepada toko penyedia alat tulis kantor (ATK) dan buku.
Dari hasil pantauan media jambarpost.com di lapangan ada beberapa sekolah dasar yang ada di kecamatan Bathin III mengalami tertunda pencairan dana bos terpaksa menggunakan dana pribadinya untuk pengadaan bahan operasional sekolah yang dibutuhkan, seperti kertas, spidol, kapur, termasuk peralatan kebersihan.
"Ya mau bagaimana lagi, untuk menutupi kebutuhan sekolah terpaksa harus berhutang sana-sini, " Ungkap Salah Satu Kepsek
Namun dirinya mengatakan, Meski terjadi keterlambatan Pencairan Dana BOS kegiatan belajar mengajar tidak sepenuhnya terganggu karena guru juga dituntut kreatif, Namun dirinya berharap ada solusi kongkrit dari pemangku kebijakan terkait sering molornya dana BOS. (Edy)