Jambarpost.com, Bungo- Disaat ekonomi sedang susah, dimasa tekanan pandemi virus Covid-19. Kabupaten Bungo malah terjadi kekosongan kas. Para kontraktor, ASN sampai dengan perusaan media tampak menjerit. Anehnya, pemerintah daerah santai, seolah hal itu tidak terjadi dan tidak bermasalah.
" Modal sudah tertanam bg, pencairan tak kunjung ada. Tidak dilanjutkan kita yang disalahkan," ungkap Kontraktor curhat ke awak media belum lama ini.
Sama halnya curhat ASN, mengakui SK sudah digadaikan untuk kebutuhan pendidikan anak dan lainnya. Sedangkan untuk kebutuhan sehari-harinya, menunggu TPP dan SPT dinas, semua macet.
" Aneh saja lah, kas bisa kosong. Dimana kesalahannya, dak paham kita," cetus salah satu ASN.
Kesulitan sama dirasakan para awak media yang sudah menjalin kerja sama dengan Kominfo. Meskipun penerbitan publikasi kegiatan pemerintahan diperlakukan order (izin), tapi sampai saat ini tidak dibayar. Alasan sama karena uang kas daerah lagi kosong.
Menjawab semua itu, Kadis BPKAD Bungo Supriyadi malah menyalahkan pemerintah pusat, Mentri Keuangan.
" Jangan lah bahas kekosongan kas daerah, dak enak. Yang jelas kesalahan itu dari Mentri Keuangan RI," ungkapnya saat dijumpai diruang kerjanya, kemarin (15/9/20)
Supriyadi menjelaskan kesalahan Mentri keuangan, terlalu besar melakukan pemotongan anggaran yang diluncurkan dari pusat.
" Sehingga uang yang masuk ke daerah tidak sesuai dengan biaya pembelanjaan daerah per bulan atau pertahunnya," jelasnya.
Seperti berita sebelumnya, terkait pencairan atau pembayaran untuk awak media, Kominfo menyalahkan pihak BPKD yang tidak merespon apa yang menjadi keluhan rekan para awak media.(tim)