jambarpost.com, tebo – RY (13) seorang remaja warga Pulau Panjang Kecamatan Tebo Ulu, mengaku menjadi korban penculikan. Namun, setelah dilakukan proses penyelidikan di Mapolsek Tebo Tengah. RY ternyata berbohong dan mengarang cerita. RY kabur dari Pondok Pesantren yang ada di KM 7 Jalan Lintas Tebo – Bungo. Karena takut dimarahi orang tuanya, RY pun nekat berbohong.
Akibat perbuatanya, Kapsul Anwar (48) ayah RY terpaksa harus memohon maaf kepada masyarakat Kecamatan Tebo Tengah di Mapolsek Tebo Tengah. “Saya mohon maaf sama masyarakat atas kegaduhan ini, dan saya ucapkan terimakasih kepada pak polisi yang sudah melakukan penyelidikan,” katanya depan awak media, (19/09). Salah satu warga, Abuhari mengatakan, awalnya RY berjalan sendiri di depan jualanya di KM 7 Simpang Mataram, Dusun Karya Bakti Kelurahan Tebing Tinggi. Kemudian dia berbalik arah untuk membeli air minum.
“Dia tadi jalan sendiri, terus sampai diujung aspal balik lagi, dia bertanya apakah jalan itu bisa ke Pulau Temiang,”katanya. Kapolsek Tebo Tengah AKP Dedi Tanto Manurung mengatakan, saat ini RY telah dibawa ke Mapolsek Tebo Tengah. Dari hasil pemeriksaan dan konfirmasi dari pihak pondok pesantren tenyata tidak ada aksi penculikan yang terjadi.
Ternyata RY santri yang lari dari pondok pesantren. Diketahui dia merupakan santri di salah satu Ponpes di Tebo Tengah. Dijelaskan, soal ada 3 anak lainnya dalam mobil hitam tersebut. Merupakan karangan dari RY. Kata dia, hingga saat ini belum ada laporan soal penculikan. Namun diharapkan kepada masyarakat agar tetap waspada.
“Dia ngarang cerita itu, agar tidak dimarahi oleh orang tuanya, anak ini lari dari pondok, tenya dia santri Pondok Pesantren yang berada di KM 7 jalan Lintas Tebo-Bungo,” ungkapnya. Sementara itu, senior pembimbing RY dari Ponpes Alamsyah mengatakan, dia merupakan santri pindahan yang kurang lebih baru satu tahun mondok.
Kata dia, memang ada santri yang kerap kabur “Iya dia Santri, baru setahunan mondok,” kata dia ketika di konfirmasi di Mapolsek Tebo Tengah. Lanjutnya, dia mengungkapkan permohonan maaf atas nama pondok pesantren atas kegaduhan dari cerita yang disampaikan oleh RY. Dan ini akan disampaikan ke ponpes agar tidak terulang kembali.(een)