Jambarpost.com, tebo – RY (13), seorang santri, mengaku menjadi korban penculikan. Ini diceritakannya kepada sejumlah awak media saat dia berhasil kabur dari mobil yang digunakan untuk membawa dia dan 2 rekannya dari pondok pesantren di Lembak Bungur Kecamatan Sumay.
Diceritakannya, kejadian bermula sekira pukul 06.00 WIB. Saat itu dia bersama RI dan NP, izin ke kakak kelas untuk membeli mie rebus di depan pondok pesantren mereka. Saat baru keluar, dia mengaku ditanya oleh seorang laki-laki. “Dio bertanyo, terus ngajak masuk mobil.
Sayo dak mau,” kata dia menggunakan logat daerah Tebo. Lanjutnya, kemudian dia sadar saat dibangunan oleh NP. Kata dia, NP sambil menangis membangun dia, dan rekannya untuk melarikan diri. Saat dia sadar ternyata ada satu anak yang tidak dikenalnya. Saat dia mulai sadar, terlihat ke 4 orang yang diduga menculiknya sedang sarapan di salah satu rumah makan di Tebo.
Kesempatan itulah yang digunakan untuk RY, RI, dan NP untuk kabur. “Di mobil, kami ditaruh di dekat bagasi. Lainnya di bawah kursi,” ungkapnya. RY yang mengaku, warga Kelurahan Pulau Temiang Kecamatan Tebo Ulu ini hanya mengingat salah seorang diduga pelaku mengenakan jas berwarna hitam. Dan menggunakan mobil berwarna hitam. Sementara, salah satu warga, Abuhari mengatakan, awalnya RY berjalan sendiri di depan tepat dia berjualan yang berada di KM 7 Simpang Mataram, dusun Karya Bakti Kelurahan Tebing Tinggi.
Kemudian dia berbalik arah untuk membeli air minum. “Dia tadi jalan sendiri, terus sampai di ujung aspal balik lagi, dia bertanya apakah jalan itu bisa ke Pulau Temiang,” katanya. Kanit Reskrim Polsek Tebo Tengah Ipda Diki, mengatakan saat ini RY dibawa ke Mapolsek Tebo Tengah untuk dimintai keterangan agar dapat keterangan yang sebenarnya. “Kami akan selidiki terlebih dahulu, apakah benar ini diculik,” ungkapnya. Lanjutnya, dari hasil pemeriksaan dan konfirmasi dari pihak pondok pesantren tenyata tidak ada aksi penculikan yang terjadi.
Ternyata RY santri yang lari dari pondok pesantren. Dan cerita di salah satu toko itu, merupakan karangan RY. Cerita itu dikarang oleh RY sebagai alasan agar tidak dimarahi orang tuanya ketika sampai di rumah. “Dia lari dari pondok, ternyata dia santri Pondok Pesantren Al-Kautsar di KM 7 jalan Lintas Tebo-Bungo,” ungkapnya.(een)