Dalam sambutannya, Kepala Desa Rantau Kembang Kusmedi, mengatakan bahwa kegiatan sangat penting diadakan mengingat banyaknya para orang tua yang perlu mengetahui dan mengerti tentang pola asuh yang baik dan benar.
“Orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi anak yang berkepribadian baik, sikap mental yang sehat, serta akhlak yang terpuji. Orang tua sebagai pembentuk pribadi yang pertama dalam kehidupan anak, harus menjadi teladan dan contoh yang baik untuk anak-anaknya. Hal ini erat kaitannya dengan pola pengasuhan dari orang tua”
Selain itu, Sekertaris Camat Rimbo Ilir Supriyati, S.Kom juga hadir menyampaikan pesan bijaklah dalam menghadapi kemajuan teknologi yang serba canggih dan modern. Hal ini juga tidak terlepas dalam pola pengasuhan orang tua saat ini.
“Jangan sampai anak-anak kita diasuh oleh smartphone. Dampak negatif salah satunya merusak kesehatan seperti mata. Radiasi dari handpone juga membahayakan terutama bagi anak-anak ,” papar sekcam.
“Dan perlu juga saya ingatkan kembali bahwa smartphone juga bisa mendekatkan silaturahmi yang jauh, namun juga bisa menjauhkan yang dekat. Hubungan keluarga bisa dekat dan jauh karna smartphone. Waktu yang berkualitas terkuras bersama keluarga karna sibuk main handphone. Untuk itu mari bersama kita lebih bijak dalam menghadapi zaman modern. Harapan kami Pemerintah Kabupaten Tebo dapat melanjutkan kegiatan ini di tahun mendatang. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Tebo ,” imbuhnya.
Sementara itu, Triana Sukawati, SKM sebagai narasumber utama kegiatan ini mengatakan anak-anak perlu diasuh dengan baik dan benar. Banyak permasalahan sekarang dimulai dari pola asuh yang salah.
“Dalam beberapa kasus, anak-anak mengalami kekurangan gizi, stunting atau justru mengalami obesitas karena ketidakpahaman orang tua dalam pemenuhan tumbuh kembang anak. Selain itu, masih banyak anak terpaksa tidak bersekolah karena berbagai alasan”
Persoalan anak di Kecamatan Rimbo Ilir, beragam Banyak anak yang kelahirannya tidak dikehendaki karna nikah dini, Ada pula anak-anak tumbuh di lingkungan yang penuh kekerasan, cacian dan makian, baik dari orang tua maupun orang-orang di sekeliling mereka.
“Kita harus bekerja keras membangun kepedulian dan komitmen untuk memberikan pendidikan sebaik-baiknya kepada anak-anak kita baik pendidikan agama, etika, ilmu pengetahuan, life skill karena para anak-anak yang lahir yang akan menggantikan generasi tua sebagai pemimpin bangsa atau kita sering menyebutkan sebagai Generasi Emas 2045,” terang Triana Sukawati.
“Konsep yang perlu kita fahami bersama 3 (tiga) A. Asah, Asih, Asuh dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang yang merupakan satu kesatuan proses pembelajaran para kader dan orang tua, untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengasuhan kepada anak (parenting) sesuai perkembangan umur dan terhindar dari stunting,” tandasnya. (ade)