Jambarpost.com, Tebo – Memasuki pertengahan triwulan ketiga atau November tahun 2022, serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tebo baru mencapai 66,5 persen.
Rendahnya serapan APBD dikarenakan serapan tiap OPD masih sangat rendah.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kabupaten Tebo Nazar Effendi.
Dirinya mengungkapkan bahwa hinga 7 November 2022, serapan APBD Tebo baru mencapai Rp959 miliar dari Rp1,448 triliun APBD Tebo.
Ini termasuk belanja rutin dan gaji pegawai. “Kalau sampai hari ini tidak ada kendala dengan pencairan, malah dari sisi keuangan tidak ada kendala,” kata Nazar, Jumat 11 November 2022.
Rendahnya serapan anggaran APBD Tebo saat ini kata Nazar, karena masih banyak rekanan yang belum melakukan pencairan.
Padahal kata nazar, hampir semua pekerjaan telah selesai dilaksanakan.
“Rendahnya serapan saat ini, karena banyak rekanan yang belum melakukan pencairan, padahal pekerjaan hampir semuanya telah selesai” ungkap Nazar.
Nazar juga mengatakan bahwa ada beberapa OPD yang saat ini serapannya masih di bawah 60 persen. Namun dirinya yakin bahwa hingga akhir tahun nanti, serapan akan maksimal.
Dirinya mengaku tidak mengetahui apa permasalahan yang ada di OPD terkait rendahnya serapan anggaran ini.
Bahkan kata Nazar, anggaran udah tersedia di Kas Daerah, jika nantinya OPD akan mengajukan bisa langsung di cairkan.
“OPD harus memacu serapan anggaran, saat ini uang ada di kas, namun kita yakin, hingga akhir tahun nanti, realisasi akan maksimal,” ungkapnya.
Nazar juga menyebutkan, bahwa untuk kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK), baik fisik maupun non fisik semuanya sudah memasuki tahap ketiga dan sesuai dengan jadwal kegiatan yang ada.(een)