Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kabag Ops Polres Bungo, AKP Darmawan didampingi Kasat Reskrim AKP Septa Badoyo, Kasat Narkoba AKP Renovasi Hia, Kasat Intelkam Iptu Tarjono, dan Kasat Sabhara Iptu Yan E Pasaribu.
Kegiatan tersebut diikuti terdiri dari 90 personel TNI Polri dan lainnya.
Selain itu, juga hadir Danramil 0416-06 Kapten Inf Saiful, Kabid Trantib Pol PP Ikhwan Syam serta Personil Gabungan dari Kodim 0416 Bute, Personil Airud, Personil Polres Bungo, BNPB, Pol PP dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bungo
Informasi diperoleh, sejumlah alat-alat dan mesin Dompeng dimusnahkan oleh tim gabungan dengan cara di chinsaw sekitar pukul 08.30 WIB. Personel gabungan melaksanakan penyisiran di Area Bandara Muara Bungo, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo.
Adapun alat rakit dompeng yang ditemukan pada titik pertama, sebanyak empat unit rakit, dan dimusnahkan dengan cara dichinsaw, agar rakit tersebut tidak bisa digunakan kembali.
Kemudian, titik kedua sebanyak delapan unit rakit dompeng yang berada di pinggir sungai, serta dimusnahkan dengan cara dichinsaw agar rakit tersebut tidak bisa gunakan kembali.
Kapolres Bungo, AKBP Wahyu Bram melalui Kabag OPS Polres Bungo AKP Darmawan, dikonfirmasi membenarkan sekarang pihaknya melaksanakan razia penyisiran di areal sekitar Bandara Muara Bungo, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo.
“Kami temukan di areal sekitar bandara Bungo ada sebanyak 12 unit rakit dan sudah kami musnahkan dengan cara dichinsaw. Untuk pelaku dan pekerja PETI, saat tim di lokasi, para pelaku tambang sudah tidak ada,” ungkap Darmawan.
Dari informasi laporan masyarakat bahwa, di area sekitar Bandara Muara Bungo ada aktivitas PETI maka dilaksanakan penertiban l.
“Ini ada 2 titik di sekitar area Bandara Bungo, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, jadi harus kita musnahkan ada jumlah sebanyak 12 unit rakit dengan cara dichinsaw,” kata Dharmawan.
Dijelaskan Darmawan, pihaknya mengimbau kepada pelaku PETI yang masih melakukan PETI, untuk hentikan segera aktivitas PETI.
“Hentikan pekerjaan PETI, carilah pekerjaan lain yang tidak merusak ekosistem dan lingkungan sekitar, karena berefek kepada anak cucu kita kedepannya,” tandasnya. (edi)
