Terbaru Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Tebo, Zaharudin ikut angkat bicara.
Pada Media ini, Ia menjelaskan ada bebara langkah yang perlu diambil dalam menyikapi dugaan isu perselingkuhan tersebut.
"Pertama perlu ada pembuktian benar atau tidaknya isu yang berkembang saat ini," Kata Zaharudin.
Untuk membuktikan lanjutnya itu bisa dilakukan di Kabupaten Merangin, mengingat kejadiannya saat Aspan masih menjabat Kadis PU Kabupaten Merangin.
"Kalau secara adat, harus ada yang melapor ke lembaga adat Merangin," Terangnya.
Jika sudah dilakukan proses adat di Kabupaten Merangin, kemudian Aspan terbukti bersalah maka Lembaga Adat Tebo tidak akan tinggal diam.
"Jelas itu (ada langkah adat) kalau memang terbukti (Aspan) bersalah, kami Lembaga Adat Tebo akan menindak lanjuti, kalau saat ini kita masih praduga tak bersalah," Jelas Zaharudin.
Seperti diberitakan sebelumnya, dugaan cinta terlarang ini mencuat lewat sebuah rekaman pangilan telepon.
Pada saat itu dalam Rekaman yang bedurasi hampir satu jam tersebut, terdengar jelas bahwa suara pria yang diduga kuat adalah Aspan menelepon oknum PNS Merangin berinisial KA.
"Halo KA, Jangan lagi hancurkan hidup sayo. Yang sudah sudah lah, jangan lagi ngancam ngancam dengan aku," begitu bunyi suara pria dalam rekaman tersebut.
Lalu terdengar suara wanita dalam rekaman tersebut, yang diduga oknum PNS berinisial KA.
"Ini siapo, hidup siapo yang sayo hancurkan. Ini siapo yang berani telpon aku dan mengatakan aku menghancurkan hidup bapak ini siapo," tegas KA kesal.
Waktu itu pria tersebut mejawab jika dirinya adalah Aspan.
"Sayo Aspan jangan ganggu hidup sayo lagi," jawabnya.
Masih dalam sambungan telpon, KA mengatakan Aspan lah yang mengejar dirinya. Bahkan, diajak bertemu disalah satu tempat karoke di Jakarta.
"Soal karoke di Jakarta, kau yang ngajak aku. Aku tu kasihan dengan kau bukan karena mau dengan kau," tutur KA. (hen)
