Jambarpost.com, Bungo- Diminta kepada Kajari Bungo dan Instansi terkait untuk meninjau ulang dan cek korcek Proyek Pembangunan jalan rabat beton yang berlokasi di simpang Kemini, Dusun Sepunggur, Kecamatan Bathin II Babeko, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, diduga dikerjakan asal jadi.
Dari pantauan Tim Media Jambarpost.com di lapangan Proyek Pembangunan Jalan Rabat Beton yang berlokasi di Simpang Kemini, Dusun Sepunggur, Kecamatan Bathin II Babeko, ini dikerjakan oleh kontraktor pelaksana CV. Gemilang Indah Mandiri dengan nomor & tgl kontrak :640/08 konstruksi/PP-DPKP/2023 -24 Mai 2023 waktu pelaksana 120 hari kerja, Anggaran: Rp 46.110.000.00 tahun 2023 namun tidak tertera dipapan informasi sumber Anggaran dari mana.
Menurut keterangan salah seorang warga Dusun Sepunggur yang enggan disebutkan namanya menuturkan kepada Tim media jambarpost proyek pembangunan jalan Rabat beton ini adalah aspirasi Anggota DPRD Bungo dari Fraksi Nasdem Zuherman. Namun masyarakat sangat menyayangkan waktu pengukuran Jalan Rabat Beton Sepanjang 75 sampai 80 Meter namun yang direalisasikan hanya sepanjang 37 Meter ,warga juga menyorot kok besi hanya terpasang di tengah jalan saja warga menilai jika Proyek Pembangunan Jalan Rabat Beton ini diduga tidak akan bertahan lama apa lagi proyek ini diposisi jalan pendakian atau tanjakan, paling satu bulan atau dua bulan jalan ini akan hancur, tutur warga yang enggan disebutkan namanya.
Dari informasi warga Dusun Sepunggur terkait proyek pembangunan jalan Rabat beton Tim media jambarpost kompimasi dengan anggota DPRD Zuherman melalui pesan singkat WhatsApp pribadi milik Zuherman, izin bang iko proyek pokir Abang Yo apakah seperti ini kondisi posisi Besi bang.
Namun sayangnya kompimasi dari media jambarpost hanya dibalas sebuah emoji yang berlambang oke dari anggota DPRD Zuherman.
Untuk meningkatkan Perekonomian masyarakat tidak terlepas dari peran pentingnya akses jalan, diminta kepada Kajari Bungo, dan Instansi terkait meninjau ulang dan cek korcek kelapangan, proyek pembangunan jalan Rabat beton diduga tidak berkualitas. (Edi)