Tebo JP – Dua orang wanita kakak beradik asal Provinsi Riau terlantar di Kabupaten Tebo.
Mereka adalah Wulandari (18) dan Elsa (17). Keduanya diturunkan oleh mobil yang ditumpanginya di depan Masjid Agung Al Ittihad Tebo, pada Selasa malam 16 April 2024.
Keduanya saat ini pun kebingungan harus ke mana, karena tidak memiliki uang dan alat komunikasi.
Dua perempuan kakak beradik ini akhirnya diamankan oleh Dinas Sosial Kabupaten Tebo.
Plt Kepala Dinsos P2PA Tebo, Azrai mengatakan, setelah diinterogasi untuk mengetahui identitasnya, ternyata mereka tidak memiliki uang dan hanya membawa pakaian yang ada di badan.
Kedua kakak beradik ini mengaku tinggal di Desa Peranap, Provinsi Riau. Mereka kabur dari rumah karena ada permasalahan keluarga.
“Mereka keduanya dari Provinsi Riau (Pekanbaru) Desa Peranap. Atas nama Elsa dan kakaknya bernama Wulandari,” ujar Azrai.
Untuk membantu kedua kakak beradik ini, Dinsos Tebo akan berkordinasi dengan Dinsos Provinsi Jambi dan berkomunikasi dengan Dinsos Riau untuk mengurus kepulangan keduanya.
“Hari ini kami lakukan secara administrasi untuk proses pemulangan keduanya karena sudah terlantar di perjalanan, maka dari itu kita akan mengurus kepulangannya dengan berkordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jambi,” tegas Azrai.
Dari Informasi yang dihimpun, hasil penggalian informasi yang dilakukan Dinsos, keduanya nekat kabur dari rumah karena sudah tidak tahan dengan permasalahan di keluarganya.
Keduanya memilih kabur dari rumah dan berencana ingin menemui kekasih Elsa yang katanya tinggal di Tembesi, Kabupaten Batanghari.
Namun naasnya di tengah perjalanan, karena tidak memiliki uang dan alat komunikasi, keduanya diturunkan paksa di Masjid Agung Tebo.
Elsa dan kakaknya pun kebingungan, ditambah lagi mereka belum pernah bertemu sama sekali dengan sang kekasihnya.
Sementara Wulandari (18) salah satu dari kedua wanita itu, saat dikonfirmasi dirinya mengatakan, mereka pergi dari rumah hari Senin siang.
“Kemudian kita mencari loket untuk berangkat ke Provinsi Jambi,” kata dia bercerita.
Dan akhirnya mereka berangkat pukul 04.00 wib dari Simpang Kandis dan sampai di kabupaten Tebo tempat mereka diturunkan pukul 23.30 wib.
Menurutnya, sebenarnya keduanya mau ke Tembesi Kabupaten Batanghari namun kehabisan uang. Makanya tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Selama perjalanan pun, mereka hanya makan satu kali, karena kehabisan uang, dan tidak membawa bekal apa apa.
“Iya ada masalah keluarga, dengan orang tua,” kata dia.
Ditanya soal apakah ada kekerasan dalam keluarga dan dirinya sudah pernah bertemu kekasihnya, mereka enggan bicara, hanya menagis dan terlihat memandang sang adik.(Een)