Jambarpost.com, Tebo- Tak ingin melupakan dan mengabaikan begitu saja garis sejarah yang pernah ada, maka masyarakat Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, mengadakan kegiatan guna memperingati HUT Transmigrasi ke- 47 pada Rabu malam (12/06/2024).
Turut hadir Pj. Bupati Tebo Yang diwakili Camat Rimbo Bujang Tuslam, S.Pt, Anggota DPRD Kabupaten Tebo Ahmad Ankam, SH. MM, Kepala Puskesmas Tegal Arum Ana Sari, S.Tr.Keb, Danramil Rimbo Bujang Kapten Inf Wakhid Nurohim, Kapolsek Rimbo Bujang, Prans Setiawan Sipayung S.T. K, S.I.K, Babinkamtibmas Tegal Arum Brigadir Dedi Naik Bahok, Babinsa, Kepala Desa SE Kecamatan Rimbo Bujang, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kepala Sekolah dalam wilayah Desa Tegal Arum, seluruh tamu undangan lainnya.
Pembacaan ayat suci Al Quran oleh Amelia Najwa, Putari dari bapak Muvropil pasangan ibu Dewi Ningsih juara 1 MTQ Tingkat Kecamatan Rimbo Bujang.
Sambutan Kepala Desa Tegal Arum Rohmad Anas, mewakili Desa Tegal Arum, di momentum HUT Transmigrasi dan Sedekah Bumi Desa Tegal Arum ke- 47 Tahun 2024 dilakukan sebagai manifestasi atau bentuk rasa syukur, seluruh Perangkat Desa dan seluruh warga masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan limpahan rezeki dan keselamatan sepanjang tahun, dan sengaja kami gelar wayang kulit supaya masyarakat tau budaya dari terdahulu yang berjuang.
Mengingat cikal bakal Desa ini, mengenang orang tua nenek kami yang terdahulu maka gelaran doa bersama semalam, selangkah demi selangkah mudah mudahan Desa Tegal Arum bisa lebih maju lagi.
Semoga dengan momentum ini kita mengingat dan juga mengenang kembali awal mula kedatangan kita ke Desa ini, sekaligus merefleksikan syukur kita karena kehidupan saat ini sudah jauh lebih baik dibanding pertama kali datang ke wilayah ini, dengan senantiasa menjaga kebersamaan dan kekompakan, menjaga keutuhan serta kerukunan antar sesama transmigran maupun dengan masyarakat di Desa Tegal Arum”. Harapannya
Kombinasi budaya Jawa dan Jambi, sengaja kami munculkan budaya Jawa agar kami bisa mengenang jasa orang tua kami, bagaimana membangun Desa Tegal Arum. Bukan kami tidak menghargai budaya Jambi, dan terimakasih kepada Sesepuh Bini Sepuh yang telah membantu mensukseskan acara ini.
Kegiatan ini kita mulai dari tanggal 11, Do'a bersama dan Istiqosah, tanggal 12 wayang kulit semalam suntuk dengan Ki Dalang Sarjito dari Wonogiri Jawa Tengah dengan lakon Wahyu Sandang Pangan (Sri Mulih), Kirab Gunungan, dan Ingkung 60, dan terakhir sampai malam sabtu Pagelaran Seni Kuda Lumping.
Sambutan Pj. Bupati Tebo Yang diwakili Camat Rimbo Bujang Tuslam, S, Pt,
Permohonan maaf dari bapak PJ Bupati Tebo karena dalam hal ini beliau tidak bisa hadir secara langsung karena masih ada dinas di luar Kota, mudah-mudahan acara ini tidak mengurangi makna dan kesuksesan apa yang menjadi cita-cita kita bersama masyarakat Desa Tegal Arum.
Terima kasih telah sama-sama beberapa kali telah mengikuti kegiatan di Desa Tegal Arum, jadi harapan saya sama dengan harapan masyarakat ataupun pendiri Desa Tegal Arum bagaimana menata Desa Tegal Arum menjadi Desa yang maju dan sejahtera. Harapnya
Jauh-jauh dari pulau Jawa dari beberapa Kabupaten dan Provinsi membangun Desa Tegal Arum untuk memajukan dan mensejahterakan Desa dan keluarga kita semuanya, sampai pada malam hari ini kita masih diberikan umur yang panjang diberikan kesehatan untuk menyaksikan bahwa Desa Tegal Arum masih berdiri kokoh di usia yang ke-47.
Mudah-mudahan generasi berikutnya, ulang tahun yang sekarang masih bisa remaja dan anak-anak tidak akan menempatkan apa yang menjadi cita-cita awal dari para leluhur kita dan mudah-mudahan suatu saat Desa Tegal Arum bisa menjadi lebih maju.
Saya berharap dengan warga Desa Tegal Arum suatu saat Desa Tegal Arum bisa menjadi ibukota Kecamatan dari pemekaran Kecamatan, karena saya selalu mengidentikan Kecamatan Rimbo Bujang bisa mekar menjadi tiga Kecamatan agar lebih cepat maju baik di Desa Tegal Arum maupun di Desa-desa yang lainnya. Saya ucapkan selamat dan sukses di ulang tahun Transmigrasi dan Desa Tegal Arum yang ke-47 mudah-mudahan kita sukses bersama apa yang menjadi cita-cita dari leluhur kita yang dahulu.
Kegiatan ini kemudian diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama para tamu undangan serta masyarakat. (Ade)
