Jambarpost.com, Bungo- Ta'ziah,Do'a bersama yasinan dan Tahlilan mengenang 100 hari wafatnya Almh Hj. Charulfatihah di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Desa Purwosari, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Kamis malam Jum'at (04/07/2024).
Puji syukur kehadirat Allah SWT telah dilaksanakan Ta’ziah,Do’a bersama Yasinan & Tahlilan Dalam rangka mengenang 100 hari wafatnya Almarhumah Hj. Charul Fatihah (Pendiri Pondok Pesantren Miftahul Huda).
Tahlilan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I, Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda KH. Zainudin, A.S, Seluruh Santri Santriwati, Ustadz-Ustadzah, Komite dan Masyarakat sekitar, Dan Kyai besar lainnya yang tidak disebutkan satu persatu.
Tahlilan ini dipimpin langsung oleh KH. Zainudin, A.S, pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda, Semoga Almarhumah mendapatkan tempat yang terbaik dan diterima disisi Allah S.W.T, Amin Yaalloh Yarobbal ‘Alamin.
Dalam sambutannya Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I, mengingatkan jamaah, jangan pernah lupa mendoakan Almarhum, dan ia mengajarkan doa yang pendek untuk Almarhum “Rabbigfirli walilwalidayyah walmu’minina jamiah”. dan menyarankan pada jamaah berziarah ke makam beliau.
Menurutnya, Kalau bisa berziarah di waktu paling bagus yaitu di malam jum’at. Bacakan surah Yasin kepada Almarhumah, surah Al-fatiha dan surah Al Ikhlas, dan berdoa “Ya Allah Anugrahkan aku keberkahan, sebagaimana berkah yang kau berikan pada Almarhumah.
Selain itu Wagub mengatakan Almarhum adalah contoh yang bisa diteladani, terutama dengan keikhlasan beliau mendirikan pondok pesantren Miftahul Huda ini, dan beliau akan mendapatkan pahala dari segala aktivitas yang berlangsung di pondok ini baik dari ustadz ustadzah, santri santriwatinya dan tamu-tamu yang berkunjung kepondok ini.
Almarhumah, memang sudah tiada, tapi sekarang doa dan keberkahan dari seluruh jamaah dan civitas akademik pondok pesantren Miftahul Huda yang sangat diharapkan oleh beliau di alam kuburnya.
Semoga Almarhumah Hj. Chairul Fatihah di lapangkan kuburnya dan di Terima segala amal perbuatannya selama hidupnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan tetap mendoakan Almarhumah agar pahala anak soleh dan keluarga tetap mengalir padanya. (Jainudin)
