• Jelajahi

    Copyright © Media Online
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Setelah Kaget Kas Daerah Kosong, Akhirnya Kepala BPKAD Kabupaten Bungo Paparkan Peyebabnya

    JambarPost
    8/23/2024, 17:02 WIB Last Updated 2024-08-23T10:02:04Z

    Jambarpost.com, Bungo - Diakui oleh sejumlah Pejabat penangung jawab komitmen (PPK) di masing-masing Instansi Kabupaten Bungo, rekanan kontraktor dan sejumlah Kepala Sekolah bahwa kondisi Kas Daerah Kabupaten Bungo “KOSONG ” sehingga menyebabkan sejumlah rekanan kontraktor dan para Kepala Sekolah belum dapat  mencairkan duitnya di bank milik Daerah 

    Ditanya kebenarannya, apakah benar Kas Daerah kosong ?  Kepala BPKAD Kabupaten  Bungo, Muhammad Rachmat  kaget ” Kok kosong sih ? ” Tulisnya di WA menjawab pertanyaan


    Setelah dijelaskan bahwa informasi Kas kosong tersebut berdasarkan pengakuan dari PPK di instansi, rekanan kontraktor dan para Kepala Sekolah , akhirnya Rachmat membeberkan


    ” Saat ini dilakukan pengetatan pengeluaran Kas Daerah, kondisi APBD  Provinsi Jambi sedang berat, diperkirakan akan berimbas ke seluruh Pemda Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi termasuk Bungo. Ada kemungkinan Bagi Hasil Pemprov Jambi kepada kita akan dilakukan pengetatan ” Tuturnya


    Diperjelasnya, Dalam satu dua bulan ini arus Kas keluar dari Kasda cepat sedangkan arus Kas masuk lamban sehingga perlu pengetatan menjelang seimbang ” imbuhnya

    Lebih lanjut dikatakannya anggaran pendapatan Daerah kita dalam APBD TA 2024 berkisar 1,3 Triliun itu adalah sebatas rencana pendapatan daerah yang diperkirakan dapat kita peroleh sampai akhir tahun anggaran 2024


    ” Uangnya belum tersedia 100% sejumlah 1,3 Triliun di Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) pada Bank Jambi, melainkan bertahap.Ada pendapatan daerah yang masuknya bulanan seperti DAU, ada yang masuknya per triwulan seperti Dana Bagi Hasi Pusat dan Dana Bagi Hasil Provinsi, ada juga yang masuknya sesuai jadwal yang sudah ditentukan oleh Kemenkeu seperti DAK, dan juga ada yang masuknya harian seperti pajak daerah ” Tuturnya



    Diakuinya besar kemungkinan DBH Provinsi tidak akan tersalur 100% sesuai pagu yang sudah ditetapkan oleh Pemprov Jambi mengingat kondisi keuangan daerah Provinsi Jambi.. Bisa jadi 1 triwulan atau bahkan 2 triwulan yang tidak kita terima.,oleh karena itu perlu diambil langkah antisipasi antara lain pengetatan pengeluaran kas daerah

    ” Kita berharap transfer DBH Provinsi Jambi bisa tersalur seluruhnya hingga akhir tahun anggaran 2024 ” Pungkasnya. (Didi)

    Komentar

    Tampilkan