Jambarpost.com, Bungo- Seorang anak laki-laki asal Kabupaten Bungo, Jambi, dilaporkan menghilang sejak dua tahun lalu. Namun, hingga kini, keberadaan anak bernama Muhammad Kenzie Alfarezi tersebut masih belum juga menemui titik terang. Kabar hilangnya Kenzie kembali mencuat setelah unggahan video berisi permintaan tolong dari ibundanya, Firda Muslimah, viral di media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @dhem***, Selasa (10/9/2024). "Sampai detik ini tidak ada titik terang dari hilangnya anak saya. Segala cara sudah kami lakukan, semampu kami, karena kami hanya orang kecil yang tidak banyak uang untuk membayar pengacara," ujar Firda dalam video.
Kronologi hilangnya Kenzie dua tahun lalu Ayah Kenzie, Azwani menjelaskan, anaknya menghilang dua tahun lalu, tepatnya pada 1 September 2022. Saat itu, Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB, Kenzie bersama ibunya yang sedang berjualan di warung depan rumah di Dusun Danau, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Jambi. "Karena di depan rumah ada SD, waktu itu masih pagi belum terlalu ramai pembeli," kata Azwani, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/9/2024). Seperti biasa, istrinya berjualan di warung sembari mengawasi Kenzie yang bermain di depan rumah.
Azwani mengungkapkan, waktu kejadian, sang istri sedang melayani pembeli, sehingga mengalihkan pandangan dari Kenzie sebentar. Namun, saat akan kembali mengawasi Kenzie, buah hatinya itu tiba-tiba sudah tidak ada. "Begitu cari-cari anak saya sudah tidak ada. Ada satu saksi yang melihat anak saya naik motor (bersama) seorang perempuan," ujarnya. Menurut Azwani, kejadian saat itu begitu cepat. Keluarganya dan warga sekitar pun langsung ramai mencari keberadaan Kenzie. Sayangnya, dua tahun berlalu, keberadaan anak yang saat hilang masih berusia 3 tahun itu tak kunjung ditemukan hingga saat ini.
Keluarga sudah buat laporan ke polisi Lihat Foto Kenzie, anak asal Kabupaten Bungo, Jambi yang dilaporkan hilang sejak 2022 belum juga ditemukan.(Dok. Orangtua Kenzie) Azwani mengaku sudah membuat laporan orang hilang ke Kepolisian Resor (Polres) Bungo, bahkan sebelum 24 jam sejak Kenzie menghilang. "Sampai saat ini tidak ada lagi kabar dari pihak kepolisian," paparnya. Berbagai cara sudah dilakukan untuk mencari keberadaan sang buah hati, termasuk menyusuri daerah-daerah di luar Kabupaten Bungo. Namun, lagi-lagi, pencarian masih nihil membuahkan hasil. Azwani berujar, sekitar sepekan setelah anaknya menghilang, keluarga menerima pesan WhatsApp misterius dari orang tidak dikenal. Pesan tersebut meminta pihak keluarga untuk segera mencabut laporan kepolisian di Polres Bungo. Jika memenuhi syarat, pengirim pesan menyebut akan segera melepaskan anaknya.
Keluarga pun melaporkan ancaman itu kepada polisi, yang ditindaklanjuti dengan penangkapan seorang pria. Namun demikian, menurut polisi, pelaku pengancaman melalui pesan WhatsApp tersebut bukanlah penculik Kenzie. Hingga detik ini, belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian mengenai kasus penculikan anaknya. "Ya, betul, sampai saat ini belum ada laporan titik terang dari pihak kepolisian," tutur Azwani. Terpisah, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono meminta waktu untuk merespons kasus penculikan Kenzie dua tahun lalu. "Karena ini LP (laporan polisi) lama, harus kita bedah secara detail," ujarnya. (Didi)