Potensi keterlambatan tersebut dapat dibuktikan dari progres fisik dilapangan bahkan dikabarkan ada yang mengalami putus kontrak
Menanggapi persolan tersebut kabid Bina Marga Dinas PUPR kabupaten Bungo dikonfirmasi via telpon mengatakan, bahwa keterlambatan proyek dapat merugikan finansial,merusak reputasi perusahaan dan menyebabkan gagal konstruksi.
” Dalam pelaksanan konstruksi, waktu adalah aset yang sangat berharga. Keterlambatan proyek tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga berpotensi merusak reputasi perusahaan bahkan dapat menyebabkan gagal konstruksi ” Tulisnya melalui pesan Whatshap (02/10/2024)
Dwi Herwindo menegaskan agar pihak rekanan benar-benar memastikan time schedule nya apalagi saat ini sedang memasuki musim penghujan, terutama untuk pekerjaan jembatan.” Tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya walaupun berbagai faktor dapat menyebabkan keterlambatan, terdapat solusi keterlambatan dalam proyek konstruksi yang dapat diimplementasikan untuk meminimalisir risiko” penambahan alat, tukang, pekerja, dan jam lembur adalah solusi untuk meminimalisir keterlambatan ” Imbuhnya.
Dwi Herwindo menghimbau rekanan agar rekanan jangan terlalu bergantung dengan ada nya peraturan pemberian kesempatan, walaupun diperbolehkan, karena sesungguhnya itu sangat memberatkan bagi rekanan itu sendiri.
” Saya minta rekanan jangan bergantung dengan pemberian kesempatan perpanjangan waktu meskipun diperbolehkan namun sangat memberatkan bagi rekanan ,untuk itu usahakan selesai tepat waktu ” pungkasnya
Pantauan dilapangan sejumlah proyek tidak ada penambahan progres fisik dilapangan dengan alasan karena alat masiih bekerja di lokasi proyek lain dan diketahui ada yang diputus kontrak. (Didi)